Study Tour di Pelabuhan JIIPE - BMS Manyar Gresik

Senin, 28 November 2022 - 14:06:51 WIB
Dibaca: 291 kali

Dalam rangka pembelajaran manajemen export dan import lebih dalam, diberlakukanlah study tour untuk memahami alur export dan import setalah turun dari kapal. Di pelabuhan JIIPE-BMS Manyar Gresik, terdapat kapal MV. AFRICAN BATELEUR yang sedang bersandar di pelabuhan Gresik, kapten dari kapal MV. AFRICAN BATELEUR adalah Captain. Ceniza Randy Malolot. MV. AFRICAN BATELEUR sedang bongkar muatan import gandum dari Kwinana, Australia. Gandum tersebut dipesan oleh PT. HARVESTAR FLOUR MILLS.

MV. AFRICAN BATELEUR

MV. AFRICAN BATELEUR (IMO: 9688219) adalah kapal untuk dagang yang mengangkut kargo curah (Bulk Carrier) yang dirakit tahun 2015 dan berlayar atas nama Republik Panama. MV. AFRICAN BATELEUR dapat membawa berat hingga 66643 t DWT (Tonase Bobot Mati) dan dengan sarat air hingga 6.4 meter. Panjang kapal (LOA) 199.99 meter dam memiliki lebar 36 meter. Berdasarkan hasil study tour, dijelaskan oleh second officer MV. AFRICAN BATELEUR, Truita Erwin Pueblas, menjelaskan bahwa kapal memerlukan beban agar bisa berlayar, jika tidak kapal akan kehilangan stabilitas hingga bisa membuat kapal terbalik. Oleh karena itu, jika kapal tidak membawa kargo, kapal diisi dengan air laut. Air laut yang dimaksud adalah air yang disimpan didalam tangki kapal (dibawah deck) yang terdapat 10 tangki (5 kanan dan 5 kiri) pengambilan air kapal menggunakan pompa mesin air besar yang memerlukan kurang lebih 1 jam pengisian setiap tangki. MV. AFRICAN BATELEUR merupakan kapal rakitan 2015, menurut Second Officer Erwin, kapal rakitan tahun 2010 keatas memiliki 3 safety boat yang memiliki fungsi sendiri-sendiri dengan tergantung keadaan. Yang pertama ada lifeboat atau sekoci yang terletak dibelakang kapal, jika kapal akan karam, awak kapal lebih mudah untuk berkumpul pada titik kumpul di depan sekoci. Kedua ada lifecraft yang terdapat di sebelah kiri kapal, lifecraft akan otomatis terpasang jika terdeksi kapal akan karam, lifecraft dibekali dengan beberapa perbekalan untuk bertahan. Yang ketiga ada safety boat yang terletak di kanan kapal, berfungsi untuk menyelamatkan seseorang yang terdampar di laut lepas atau untuk evakuasi, safety boat hanya berkapasitas maksimum 6 penumpang. Untuk memindahkan kargo dari kapal ke truk yang disediakan, kapal memiliki pengangkat jenis crane, crane tersebut dapat mengangkat sekitar kurang dari 3000 ton. Dalam kapal MV. AFRICAN BATELEUR memiliki 4 crane dan 5 palka, setiap palka memiliki dimensi 21,12 x 20,60 terkecuali palka pertama yakni 18,48 x 20,80. Setiap palka diisi kurang lebih 14.000 MT gandum kecuali palka 3 diisi sekitar 5.000 MT gandum. Kapal bersandar dengan cara diikat dengan tali yang terdapat
pada kapal, terdapat 4 tempat tali yang 2 di depan dan 2 dibelakang. Berdasarkan penjelasan second officer Erwin, 2 tali belakang untuk mencegah kapal bergerak maju mundur ketika bersandar, sedangkan 2 tali di depan untuk mencegah kapal untuk bergerak ke kanan-kiri. Di dalam ruang kendali kapal, terdapat kemudi kapal, 2 alat navigasi yang memilki fungsinya masing-masing; yang satu untuk mendeteksi kapal lain saat malam; yang satu untuk navigasi layaknya google maps, terdapat perseneling bebentuk tombol yang berfungsi sebagai transmisi kapal namun tidak memiliki rem sehingga pengereman diperlukan momentum, terdapat teropong, kompas, dan klakson kapal. Sehubungan dengan alat navigasi, di dalam ruang kendali terdapat decibel meter untuk memantulkan suara ultrasonic agar dapat mengukur kedalaman laut, hal ini dilakukan supaya menghindari kedalaman laut yang bisa saja menabrak bagian bawah kapal. Di dalam ruang kendali juga terdapat peta untuk menghindari lautan yang memiliki cuaca
yang buruk.

 

PROSES BONGKAR MUATAN

Kedatangan mahasiswa berpapasan dengan proses bongkar muatan import gandum dari kapal. Namun sebelum bongkar muatan, kedatangan kapal di pelabuhan Gresik memerlukan surat izin sandar untuk menyandarkan kapal di port JIIPE-BMS Manyar Gresik, surat izin tersebut diajukan oleh importir kepada bea cukai dengan persyaratan:
a. Keterangan dari Pengusaha Pelabuhan bahwa Sandar Kapal dan Bongkar Barang Impor tidak dapat dilakukan di Kawasan Pabean;
b. Fotokopi Inward Manifest (BC 1.1);
c. Fotokopi Cargo Manifest / Manifest Kapal;
d. Fotokopi Surat Persetujuan Pengeluaran Barang/SPPB (apabila status barang telah SPPB);
e. Fotokopi Surat Keputusan Pemberian Izin Penimbunan Barang Impor di Gudang Milik Importir/Eigen Lossing (apabila barang akan dikeluarkan dengan dari Kawasan Pabean secara Eigen Lossing);
f. Surat Persetujuan dari Pengelola TPS mengenai Persetujuan Penimbunan Barang Impor di Tempat Penimbunan Sementara di dalam Kawasan Pabean (apabila belum SPPB atau EL).


Setelah sandar, kapal memulai bongkar muatan gandum dengan waktu beberapa hari, kemudian gandum dipindah ke truk untuk dikirim ke importir yakni PT. HARVESTAR FLOUR MILLS. Namun setelah sampai di Gudang importir, kargo gandum disegel oleh bea cukai untuk membayar pajak yang sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. PMK 199/PMK.10/2019 tentang aturan pajak dan bea masuk barang impor. Penimbunan barang import juga memerlukan surat izin persetujuan penimbunan barang import di tempat lain yang diperlakukan sama dengan TPS dengan beberapa syarat yang berlaku. 


Untag Surabaya || Fakultas Ekonomi Bisnis Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya